" Assalammu'alaikum Wr. Wb. "

" Assalammu'alaikum Wr. Wb. "..." Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Shalawat serta salam selalu tercurah keharibaan Rasululloh SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir jaman. Salam Sejahtera dari Keluarga Besar Puji Setiyono " " Semoga Allah selalu mencurahkan kepada Kita Rahmat, Taufiq, Hidayah, Karunia dan Rejeki-NYA serta meningkatkan Iman Taqwa dan Ibadah serta memberi jalan yang terang. " " Bagi yang saat ini sedang sakit semoga segera sembuh, bagi yang sedang dalam kesulitan, semoga segera memperoleh jalan keluar terbaik, lepas dari kesulitannya ". " Tiada yang lebih Indah di Dunia ini selain Jalinan Persaudaraan dan Kasih Sayang, Terimalah blooger (Jalan Menuju Sukses Dunia & Akhirat) Puji Setiyono' ini sebagai Tanda Kasih Sayang dan Jalinan Persaudaraan Kami untukmu Wahai Saudaraku. " " Semoga dengan membaca isi blooger ini, memperoleh khazanah Ilmu yang bermanfaat untuk Dunia dan Akhirat, karena dengan mambacalah, Hikmah itu terkuak, yang kemudian Kita amalkan untuk menuai berbagai Kebajikan dan Kemuliaan disisi Allah SWT. " " Yaa Allah, Anugerahkanlah kepada Kami Ilmu-MU, Rejeki-MU,RahkmatMu, yang tiada habis2nya dan berguna untuk Kehidupan Kami di Dunia ini menuju Syurga-MU, ……“”Amiin””……

Senin, 25 Oktober 2010

Perlunya Mengenal Diri sendiri

Perlunya Mengenal Diri sendiri

Terkadang begitu ingin kita mengenal seseorang...sampai lupa untuk mengenali diri kita sendiri... Kenapa ya sering menjadi seperti itu...? Padahal lebih baik kita mengenal diri kita sendiri dulu baru sesudahnya kita mengenal orang lain.... Mengenal orang lain menjadi lebih menarik karena menimbulkan rasa penasaran didalam diri kita... itu yang membuat mengenal diri sendiri menjadi suatu hal yang kurang menarik... bagaimana mau penasaran sedangkan kita berurusan dengan diri kita setiap saat.... Kira-kira apa sih yang harus kita perbuat supaya kita lebih mudah untuk mengenali diri sendiri... Bisa dimulai dengan menyediakan banyak waktu untuk menyimak diri kita... tentang ...,yang sudah dilakukan,...yang sedang dilakukan,.... dan yang akan dilakukan,....

Bila kita berada pada pernyataan yang pertama...yaitu 'yang sudah dilakukan'..., maka otomatis kita akan kembali untuk melihat apa yang sudah terjadi... nah ini berguna untuk media kita memperbaiki diri atas kesalahan dan kekhilafan yang mungkin sudah kita perbuat... yang dapat digunakan untuk menjadi pelajaran supaya kesalahan tersebut tidak kita ulangi diwaktu yang akan datang... Lanjut ke...'yang sedang dilakukan'... kalau ini bisa memudahkan kita untuk mengetahui apa yang kita perlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari... sehingga kita dapat lebih mudah mencukupi apa yang dibutuhkan diri kita setiap harinya. Untuk yang ketiga....tentang 'yang akan dilakukan'.... akan sedikit memaksa diri kita untuk memikirkan masa depan... sehingga kita memiliki cita-cita dan harapan hidup... apalah artinya kehidupan yang kita jalani tanpa memiliki suatu tujuan dan harapan kan....

Tidak sulit untuk mengenali diri kita sendiri... Itulah perlunya kita lebih baik mengenali diri sendiri dulu.... sebelum kita repot-repot mengenal orang lain.... sebab orang yang ingin kita kenali belum tentu mau untuk kita kenali lebih dalam.... malah bisa jadi kita akan mengganggu privasinya... Selain itu dengan belajar mengenali diri kita sendiri... membuat kita akan lebih menghargai diri kita sebagai ciptaanNya yang sempurna... sehingga kita akan selalu teringat untuk mensyukuri segala nikmat yang diberikan olehNya kepada kita masing-masing..... (Nn)

Keinginan Yang Terbatas

Keinginan Yang Terbatas

Keinginan...terkadang membatasi apa yang sebenarnya perlu dilakukan.... Seharusnya lebih baik kita kerjakan dulu apa yang harus dilakukan... baru habis itu kerjakan yang kita inginkan... Idealnya...dahulukan kewajiban baru hak.... Jangan salah sangka dulu lho... ini bicara hak dan kewajiban antar manusia... bukan hak dan kewajiban dengan Maha Pencipta... Kalau bicara yang itu...tidak bisa dibantah lagi.... yang wajib dulu HARUS dikerjakan... soal hak... wah... Subhanallah... tak bisa dihitung kenikmatan yang Dia berikan untuk kita... jadi janganlah kita menuntut hak kita lagi dariNya... karena semua sudah diberikanNya kepada kita dengan kasih sayangNya...

Terus enaknya kita ngapain dong...supaya keinginan kita bisa terpenuhi tapi kewajiban tetap nomor satu dilakukan.... Sebenarnya tergantung juga pada keinginannya... yang pasti memaksakan keinginan kita pada orang lain... itu adalah suatu hal yang tidak mungkin dilakukan... Apalagi memaksakan perasaan seseorang... ada yang pernah nyoba memaksakan perasaan kita ke seseorang...? Berhasil...? Mungkin jawabannya kadang berhasil dan kadang juga tidak kan... Kalau berhasil tapi maksa... enak tidak dijalaninnya....? Pasti tidak enak banget tuh... ada rasa tidak ikhlas untuk kedua pihak dalam menjalankannya... buntutnya malahan jadi apapun yang dikerjakan jadi ga enak... jadi serba salah gitu loh... Yang enak untuk dijalanin tuh...kalau kedua belah pihak ikhlas supaya enak untuk semuanya dan dikerjakannya juga dengan senyum ikhlas....

Lebih baik kita coba berdamai dengan keadaan... dan bicarakan dengan baik setiap kendala yang terjadi antara kedua pihak yang bersangkutan. Apa yang menjadi keinginan masing-masing... dan juga apa yang seharusnya dikerjakan terlebih dahulu sebelum menuntut haknya... sudah berhak atau belum kita menuntut keinginan kita dikabulkan... atau malah keinginan kita tidak dikabulkan oleh orang lain karena ada kewajiban yang belum kita laksanakan... Semua kembali kepada masing-masing orang dan masalah yang dihadapinya... Apabila sudah berusaha maksimal... dan tetap aja nyangkut ditengah masalahnya... berarti sudah diluar kapasitas kita untuk menyelesaikannya.... Kembalikanlah semua permasalahan didalam do'a kita kepadaNya... agar kita dimudahkan dan diberi penyelesaian dalam melalui semua cobaanNya yang terkadang terasa diluar batas kemampuan kita... Ada yang harus selalu kita ingat... bahwa Allah tidak akan memberikan suatu masalah tanpa penyelesaian... hanya terkadang manusianya yang lupa dan tidak menyempatkan diri untuk bertanya kepada Yang Maha Tahu.. (Nn)

Selasa, 12 Oktober 2010

Jalan Menuju Sukses

Jalan Menuju Sukses

Seorang eksekutif muda bertemu dengan seorang guru di sebuah jalan raya. Ia bertanya,
"Guru, yang manakah jalan menuju sukses?" Sang guru terdiam sejenak.
Tanpa mengucapkan sepatah kata, sang guru menunjuk ke arah sebuah jalan. Eksekutif muda itu segera berlari menyusuri jalan yang ditunjukkan sang guru. Ia tak mau membuang-buang waktu lagi untuk meraih kesuksesan. Setelah beberapa saat melangkah tiba-tiba ia berseru,
"Ha! Ini jalan buntu!" Benar, di hadapannya berdiri sebuah tembok besar yang menutupi jalan. Ia terpaku kebingungan,
"Barangkali aku salah mengerti maksud sang guru."
Eksekutif muda itu berbalik menemui sang guru untuk menanyakan sekali lagi,
"Guru, yang manakah jalan menuju sukses." Sang guru menunjuk ke arah yang sama.
Eksekutif muda itu berjalan ke arah itu lagi. Namun yang ditemuinya tetap saja sebuah tembok yang menutupi jalan. Ia merasa dipermainkan. Dengan penuh amarah ia menemui sang guru,
"Guru, aku sudah menuruti petunjukmu. Tetapi yang aku temui adalah sebuah jalan buntu. Aku tanyakan sekali lagi padamu, yang manakah jalan menuju sukses? Kau jangan hanya menunjukkan jari saja, tetapi bicaralah!"
Akhirnya sang guru berbicara, "Di situlah jalan menuju sukses. Hanya beberapa langkah saja di balik tembok itu."
Pojok Renungan : Keberhasilan seringkali tak tampak karena ia bersembunyi di balik kesulitan. Cuma orang-orang yang mampu mendaki "tembok" itulah yang akan menemui keberhasilan.